Catatan Kecil
Aroma Pilwako 2018, Refleksi pilkadal
sebelumnya serta Peluang Pekaes
Saat ini kita banyak menemui
poster-poster yang ditempelkan secara sembarang. Ada yang ditempelkan di
pohon-pohon, pagar-pagar masyarakat dan banyak tempat lainnya. Poster – poster tersebut adalah poster
orang-orang yang kemungkinan besar berminat untuk mencalonkan dirinya
menjadi salah satu bakal calon walikota Bengkulu. Walaupun sebenarnya, di
poster – poster yang ditempel tersebut belum langsung mendeklarasikan sebagai
bakal calon walikota karena memang tahapannya belum dimulai.
Para bacalon tersebut ada
yang memang sudah menjabat sebagai pejabat publik maupun pimpinan partai
politik.
Bagi para anggota partai
atau orang yang selama ini bersentuhan dengan hiruk pikuk pilkada, merasakan aroma pilwakot tersebut sudah terasa masuk dihidung-hidung mereka.
Para kader-kader partai
gelisah........siapa yang akan diusung oleh partai.....walaupun selentingan
isu-isu sudah sampai ke mereka...para kader menjadi gelisah dan tidak sabaran, bahkan mungkin ada
yang mencoba menjadi timses bacalon partai lain.
Kegelisahan para kader-kader
partai bertambah ketika melihat Poster-poster sudah banyak terpasang, bahkan poster-poster sampai mengorbankan
pohon-pohon yang tidak memiliki kesalahan.
Para tim sukses para calon
tersebut, seenak udelnya menempelkan poster para calon-calon tersebut
dipohon-pohon yang seharusnya kita rawat.
Secara umum, mekanisme penentuan
calon yang diusung oleh partai, biasanya ditentukan oleh pengurus pusat,
sehingga ini terkadang membuat proses menjadi lama, bahkan terkadang tidak
sesuai dengan arus bawah.
Wahai para calon-calon yang
ada di poster,.......
Selama ini kemana
kalian........, apa yang sudah kalian dedikasikan untuk kota Bengkulu...........?
apa yang sudah kalian kerjakan untuk kota Bengkulu ini...?
ah,...sudah
lah.......Mungkin dahulu mereka belum dapat hidayah dan belum ada modal untuk
mendedikasikan dirinya bagi kota tercinta ini....kita berbaik sangka
sajalah....
Apakah ada yang kenal
sebelumnya para calon-calon tersebut, yang sekarang sudah Tebar Pesona dengan
menempel poster mereka di pohon-pohon, dinding dan tempat-tempat pribadi,
apakah dengan sepengetahuan pemilik?
Kira-kira apa yang sudah
mereka lakukan selama ini.
1.
Mirza
(ketua dpd kota pdip)
2. Andi Roslinsyah (mantan kadis pu)
3. Tamtam Ail (anak Sudirman Ail)
4. Bakal Calon-calon lain...........
Kemudian Pejabat yang sekarang,
yang diisukan akan ikut bursa pencalonan, apa yang sudah mereka lakukan untuk
masyarakat kota Bengkulu. Tentunya harus dibedakan ketika mereka berperan
sebagai pejabat dan sebagai pribadi. Apakah janji-janji politik pada waktu
pencalonan sudah teralisasi?
......50.000 lapangan kerja
......Satu kelurahan satu
milyar
......1000 jalan mulus
..................................................
1.
Helmi
Hasan (walikota)
2. Patriana Sosialinda(wakil walikota)
3. Erna Sari Dewi (ketua dprd)
4. Suhaimi Fales (anggota dprd)
5. ...............................................
6.
...............................................
Kita ketahui bersama Pasca
pilkadal, sudah 2 walikota Bengkulu yang
terpilih:
1.
H.
Ahmad Kenedy
2.
H.
Helmi Hasan
Tentunya dalam proses
pilkadal tersebut, banyak dinamika-dinamika yang terjadi. Para calon saling
jegal. Dalam rangka memenangkan pertarungan (black campagne). Dalam 2 kali pemilihan tersebut, salah satu
partai papan atas untuk level kota Bengkulu, PKS mengusung pasangan calon,
tetapi belum berhasil mendudukkan calon
mereka.
1.
H.
Hamdan Nasution + Zumratul aini untuk periode 2007-20012
2.
H.
Ahmad Kanedy + H. Dani Hamdani (incumbent) untuk periode 2012-2017
Pada pilkadal pertama,
peserta terdiri dari incumbent A. Chalik
Effendi berpasangan dengan Arifin Daud, incumbent Ahmad Kanedy (wakil walikota)
berpasangan dengan Edison Simbolon, Partai Keadilan Sejahtera mengusung
pasangan Hamdan Nasution berpasangan dengan Zumratul Aini.
Pada pilkadal pertama, ada dua sikap yang kontradiktif yang
menggelayuti pimpinan dan jamaah PKS, pasca kemenangan PILGUB 2005-2010
(Agusrin-Syamlan*) yang disusul dengan kemenangan pasangan Bupati Bengkulu
Utara (Imron Rosadi-Salamun Harist), kemudian disusul dengan terpilihnya wakil
DPR RI dari PKS (walaupun dg perjuangan MK*), ada semacam rasa percaya diri
yang berlebihan. Siapapun yang dipasangkan dengan orang partai, kemungkinan
besar akan menang, bahkan botolpun dipasangkan, akan menang.
Disisi lain, adalah
ketakutan memunculkan bakal calon, khawatir akan diserang oleh
incumbent.....sehingga calon tsb
diumumkan di detik-detik terakhir............khawatir layu sebelum berkembang.
Tentunya, ketika ini
dilakukan di detik-detik terakhir, tidak banyak waktu sosialisasi yang dapat
dilakukan....bahkan muncul isue dan selentingan yang meremehkan pemilihan calon
tsb....mengapa ini terjadi karena memang
diumumkan pada saat detik terakhir, ini akan menjadi lain ceritanya jika
diumumkan jauh-jauh hari sebelumnya.....
Pks sebagai partai dakwah
yang modern, selalu melakukan survei-survei, baik internal maupun masyarakat
umum. Hanya saja, hasil survei sering
kali tidak dijadikan bahan untuk tindakan selanjutnya. Bahkan cendrung tidak
dipakai.
Pada pilkadal yang kedua,
lagi-lagi partai pekaes mengulangi lagi apa yang sudah dilakukan periode lalu,
bahkan berani mengambil sikap yang berlawanan dengan hasil survei. Salah satu
poin survei tsb adalah calon pks menduduki posisi pertama, namun jika
dipasangkan dengan calon incumbent, maka tingkat keterpilihannya tidak lagi menjadi
posisi pertama. Keputusan Partai memilih berpasangan dengan calon incumbent* tentunya
disebabkan banyak faktor, diantaranya adalah tidak ada lagi calon lain yang
serius, serta alasan-alasan lainnya.
Point penting dari pilkadal
kedua ini, salah satunya adalah lambat dalam menentukan keputusan siapa yang
akan diusung (terlepas mekanisme dan faktor-faktor lain). Bagaimana respon anggota-anggota yang lain?
Para anggota partai yang lain, tentu sangat berharap keputusan ini bisa cepat,
sehingga mereka dapat memulai mensosialisasikannya...
Pks Sebagai sebuah
organisasi, para anggotanya memahami, bahwa semua proses tersebut ada
mekanismenya,..............
Bagi pekaes, Sebagai seorang
prajurit, harus memahami dan taat
terhadap keputusan struktur................
Sebagai seorang da’i juga harus memahami bahwa Allah
akan menggilirkan amanah-amanah tersebut kepada siapa yang dikehendakinya, tentunya
dengan upaya yang optimal, do’a yang khusu’ dan
harus berbaur dan mengerti bahasa masyarakat karena mereka yang akan memilih.
Satu suara kader sama dengan satu suara masyarakat biasa sama dengan satu suara
profesor.......................
Apakah kader-kader pekaes sudah meramaikan masjid-masjid kita disetiap
sholat wajib kita sebagimana waktu-waktu dulu....
Apakah kader-kader pekaes
sudah hadir dan aktif disetiap acara-acara dilingkungannya.............
Apakah masyarakat
lingkungan merasakan bahwa,
ketidakhadiran kader-kader pekaes menjadi sesuatu yang kurang karena mereka
selama ini merasakan kita bekerja untuk mereka.
Apakah masyarakat
lingkungan, merasakan ketidakhadiran kader-kader pekaes sama saja........
Tidak bisa kita pungkiri
bahwa, peluang PKS menang dalam Pilwako Kota Bengkulu 2018, memiliki potensi
besar untuk menang. Para kader-kader mereka siap bekerja keras untuk
memenangkan kandidatnya. Satu suarapun mereka kejar, sebagaimana
pengalaman-pengalaman selama ini. Dari beberapa sumber orang dalam, salah satu
kandidat yang masuk dalam survei internal adalah
Dr. Dani Hamdani, seorang
Ulama, tokoh Pendidikan, tokoh Masyarakat sekaligus birokrat. Akankah beliau jadi diusung oleh pekaes.
Jika tokoh ini yang diusung,
maka tidak begitu banyak polesan-polesan yang diperlukan, yang paling penting
adalah sosialisasi serta isu-isu strategis yang diangkat dalam tema-tema
kampanye.
Kemudian,..............
Akankah koalisi PKS-Gerindra
akan berjaya juga di kota Bengkulu.......
Sebagaimana telah dilakukan
di daerah lain.
Belajar dari Pilgub DKI,
tentu banyak inspirasi-inspirasi yang mungkin bisa diterapkan dikota Bengkulu
Belajar dari Pilgub Jabar,
tentu banyak inspirasi-inspirasi yang mungkin bisa diterapkan dikota Bengkulu
Belajar dari Pilgub Sumbar,
tentu banyak inspirasi-inspirasi yang mungkin bisa diterapkan dikota Bengkulu
Harapan Itu Masih Ada.
Bengkulu 270417