indrautamakreasi
Minggu, 12 Juli 2020
Kamis, 18 Juni 2020
Minggu, 25 Maret 2018
Sabtu, 29 Juli 2017
Manajemen ta(h)un ( ) waw
Manajemen ta(h)un (
) waw
Oleh: Indra Utama, SE, MM* (Dosen Universitas Dehasen)
Bagi generasi yang lahir dibawah tahun 90_an, kata waw
sangat dikenal sekali. Ia adalah salah satu huruf yang dipelajari ketika seseorang
mau belajar membaca Al Qur’an. Waw (
), adalah salah satu huruf dalam
huruf hijaiyah. Posisi waw terletak nomor lima paling akhir sebelum huruf ya (
). Kalau dari sisi waktu
berarti, sudah termasuk lama atau sudah tua, atau sudah kuno. Sesuatu yang sudah lama atau sudah kuno
terkadang susah sekali beradaptasi dengan kondisi sekarang. Sebuah makanan basah, jika sudah lama, akan
tumbuh jamur. Orang menyebutnya jamuran....
tidak layak lagi dimakan.
Namun demikian, ada juga sesuatu yang sudah lama/kuno
memiliki nilai jual yang sangat tinggi sekali. Tentunya ini adalah pengecualian
terhadap topik yang akan kita diskusikan.
Kemudian, kata manajemen, kata ini, sekarang sudah sangat umum sekali. Bukan
hanya diucapkan oleh kalangan berpendidikan tetapi juga masyarakat umum dan sangat familiar.
Berbicara masalah manajemen berarti kita membicarakan
sesuatu berkaitan dengan proses sebuah kegiatan, program atau sebuah
organisasi, baik skala besar maupun skala kecil.
Teori-teori tentang manajemen sendiri, sangat banyak
sekali. Paling tidak secara sederhana, sebuah manajemen memiliki empat fungsi.
Empat fungsi tersebut sering dikenal dengan istilah POAC (planning, organizing,
actuating, controling). Kalau kita coba istilahkan dalam bahasa sehari-hari
adalah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan sesuai dengan
urutan-urutannya/prosedur/sop dan pengawasan.
Teori yang hampir mirip dengan diatas, manajemen memiliki
lima fungsi, yaitu: POSCC (planning, organizing, staffing, coordinating,
controlling), kalau kita coba istilahkan dalam bahasa sehari-hari adalah
perencanaan, pengorganisasian, penempatan, pengkordinasian dan pengawasan.
Penempatan dan pengkordinasian hampir sama dengan pelaksanaan sesuai dengan urutan-urutan/prosedur/sop.
Istilah manajemen sering kali disebut secara singkat
menej (manage) yang diartikan mengelola, mengatur, mengurus.
Imam Ali, ra, pernah mengatakan, kebaikan yang tidak dimenej
dengan baik, akan dapat dikalahkan dengan ketidakbaikan/kebatilan yang dimenej
dengan baik.
Artinya, bentuk manajemen itu ada dua, manajemen baik dan
manajemen tidak baik, manajemen bagus dan manajemen tidak bagus. Dua pengertian
tersebut memiliki konskwensi yang berbeda. Selain bentuk yang dua tersebut, ada satu
istilah satu lagi yang sebenarnya artinya hampir mirip. Yaitu manajemen taun waw (manajemen tahun
dulu sekali/manajemen lamo).
Manajemen taun
waw berarti sebuah proses pengelolaan program, kegiatan atau
organisasi dengan menggunakan cara-cara lama atau kuno. Jika ini dilakukan
dizaman sekarang, maka alamat akan tidak baik. Terkadang cara-cara lama ini
identik dengan sikap otoriter, tidak
mau mengalah dan menerima masukan dari orang lain. Yang benar hanyalah dari pihak dia. Yang salah hanya dari pihak orang lain.
Kalau ini kita kaitan dengan sorga,
seolah-olah sorga itu hanya untuk dia, atau seolah-olah organisasi itu yang
cocok mengelolanya hanya ia dan kelompoknya.
Masih mending jika waktu ngelola, memiliki prestasi.
Oknum yang melakukan ini, terlena dengan nostalgia, kisah-kisah
manis zaman dulu, padahal sekarang zamannya sudah berbeda, bro...
Person yang masuk kategori manajemen taun waw biasanya, tidak bisa beradaptasi dengan
kemajuan, ada juga yang gaptek,
mudah sekali tersinggung dan mutung. Cemburu/iri kepada yang muda. Tidak mampu berkomunikasi baik dengan pihak lain karena merasa paling benar.
Jadi jika masih ada yang menggunakan manajemen waw,
berarti orang tersebut sebenarnya tidak
layak lagi karena sudah jamuran/rusak
bagiannya...
Kegiatan apa saja yang pengerjaannya dilakukan dengan
manajemen taun waw, maka alamat tidak maksimal hasilnya.
Sebagus apapun sebuah organisasi, jika leadernya memimpin
pakai manajemen taun waw, maka tunggu saja, kemunduran bahkan kehancuran atau
kebangkrutan organisasi tersebut. Bagaimana contoh dari manajemen taun waw
tersebut. Contohnya antara lain:
1.
Selalu iri dengan keberhasilan teman
se_tim. Sehingga terkadang keberhasilan
tersebut dinilai secara tidak benar. Kalau ini dilakukan, berarti orang yang
iri tersebut, merupakan orang yang tidak memiliki kemampuan. Apalagi
kompetensi. Karena pengertian kompetensi
sangat luas sekali. Seseorang dikatakan memiliki kompetensi jika ia memiliki
SKA (skill, knowledge, attitude-keterampilan, pengetahuan, etika/akhlak). Contoh mudahnya adalah dibidang akademik.
-
Ketika si A melanjutkan pendidikan ke
jenjang S2, sementara si B tidak, maka apapun prestasi si A, akan tidak berarti
dihadapan si B, bawaannya curiga, men........
-
Ketika sang Junior memiliki keberhasilan
dalam bidang tertentu dibanding sang Senior
-
Ketika seseorang terlalu lama di zona
nyaman, kemudian harus menyerahkan zona nyaman tersebut karena pergantian
rezim/leader. Maka apapun keberhasilan yang diraih oleh sang pengganti, akan
selalu rendah bagi si taun waw ini.
Kondisi seperti ini juga, ada yang menyebutnya, karena berkaitan dengan asap dapur. Ah, kalau sekedar asap dapur, mah..... bakar
kayu aja, ntar ada asapnya....
2.
Figuritaskan berlebihan terhadap
pemimpin. Jika sang figur diganti, seolah-olah penggantinya merebut hak sang
figur.......enak aje....emang situ yang buat....
3.
Tidak berjalannya kaderisasi/alih
kepemimpinan. Jika ada sebuah organisasi, ketuanya dari sejak zaman baheula
sampai sekarang tidak berganti. Bahkan bisa jadi sang pemimpin tersebut sudah
kakek atau nenek masih juga berkuasa, maka setiap pernyataan yang dikeluarkan
sudah tidak benar lagi.
Atau ada juga seseorang yang menduduki
posisi tertentu yang tidak ganti-ganti. Misalnya, sejak zaman berdiri lembaga
tersebut sampai zaman dunia maya, posisi bendahara masih tetap dia. Enak_an
jika ada transparansi dalam pelaporan. Bahkan terkesan tertutup, otoriter dan
mudah marah..... aduh, bro......... ini bisa gawat, jika suatu waktu posisi
tersebut diganti, bisa struck atau bahkan dua truck...
batasan jabatan dalam posisi tertentu,
sebaiknya tidak lebih dari dua periode, bahkan cukup satu periode, jika satu
periode tersebut lebih dari tiga tahun. Jika kita bertanya dengan kapeka, seseorang yang menduduki
jabatan tertentu dalam waktu yang lama, mempunyai potensi untuk melakukan
korupsi....... nach...nach.....benar nggak nich.......
4.
Mintai dihargai tetapi minim prestasi.
Ketika diberikan sebuah pekerjaan, nggak sukses, bro......malah cari kambing
hitam.....emang mau kurban.....
Taun waw seperti
ini, komunikasinya payah....kalau diskusi sering mendikte....apalagi kalau
merasa itu bidangnya dia....bueh....... padahal belum tentu juga benar dan
pas.... biasanya yang seperti ini, ia gagal di dalam lingkungan keluarga
terdekat. Walaupun dari sisi materi mungkin memiliki segalanya..... apalagi
kalau materinya ya, masih kayak kite, pas-pasan.......... lebih parah
lagi....... tipe-tipe sepeti ini kalau diskusi sering dominan...
Sampai sini dulu, pak Pemred, ntar disambung,
ya....
Bengkulu, 28 Juli 2017
Indra Utama, SE, MM
Selasa, 11 Juli 2017
MENAKAR KEKUATAN KOALISI PARTAI DAN PREDIKSI BAKAL CALON WALIKOTA BENGKULU
MENAKAR KEKUATAN KOALISI PARTAI DAN PREDIKSI BAKAL CALON WALIKOTA BENGKULU
Oleh: Indra Utama, SE, MM (Dosen
Universitas Dehasen)
Tahapan pilkada serentak tahun 2018 belum mulai, namun gerakan para
kandidat dan partai politik sudah mulai kelihatan. Baik secara malu-malu maupun
terang-terangan. Perilaku-perilaku,
layaknya seorang calon sudah kelihatan secara masif dan terencana. Baik melalui
kegiatan sosial, sosialisasi melalui media spanduk dan maupun media
sosial. Begitu juga dengan partai
politik sebagai kendaraan yang akan mengusung para kandidat meraih kekuasaan,
selain melalui jalur independen, sudah mulai melakukan penjaringan.
Begitu juga dengan incumbent. Dalam tahun terakhir ini, sangat gencar
sosialisasi melalui program 8 tekat, Bengkulu Bisa, pembangunan RS kota, pembangunan fisik
seperti 1000 jalan mulus, smart city, program jemput sakit pulang sehat.
Sebelumnya program 50.000 lapangan kerja dan samisake. Tentunya ini menjadi modal dalam menarik
suara masyarakat kota.walaupun mungkin masih ada yang bisa didebat, berupa
program 50.000 lapangan kerja, samisake, umroh dan haji gratis.
Dalam beberapa minggu terakhir ini, sudah beberapa partai politik yang
membuka pendaftaran para kandidat calon.
Berkaca dari pilkada-pilkada sebelumnya, sudah menjadi rahasia umum,
bahwa harga sebuah kendaraan dalam rangka menjadi seorang calon yang akan
diusung sebuah parpol atau koalisi parpol, bukanlah murah atau mungkin
gratis. Bahkan bisa jadi terkesan mahal dan aji mumpung. Sehingga siapapun
yang berniat mencalon, akan mengeluarkan
kocek yang banyak dalam rangka mendapatkan tiket maju. Kocek tersebut digunakan untuk membayar atas nama: uang administrasi, uang pendaftaran, uang
snack, uang fulsa, uang tiket untuk melobi kepusat, dan uang-uang lainnya. Jika ini tetap terjadi, maka jangan
heran, peristiwa OTT akan terjadi
kembali di Bumi Raflesia. Beberapa
tahapan yang dilakukan parpol dalam menyaring bakal calon.
1.
Pendaftaran
(pengambilan Formulir)
2.
Seleksi
admnistrasi (kelengkapan berkas)
3.
Penyampaian
Visi dan Misi kandidat
4.
Pengajuan
Calon ke DPD/DPW
5.
Pengajuan
Calon ke DPP
6.
Rekomendasi
pasangan calon
Pasangan calon walikota dan wakil walikota harus diusung partai politik
atau koalisi partai politik dengan jumlah kursi 20% atau sebanyak 7 kursi.
Salah satu bentuk dukungan tersebut, berupa rekomendasi dari pengurus pusat
partai yang bersangkutan yang memiliki legalitas dari kemenkumham. Jika melihat persyaratan diatas, maka tidak
ada satu partai politik yang mampu mengusung pasangan calon secara mandiri.
Artinya harus melakukan koalisi dengan partai lain, termasuk calon incumbent. Jumlah perolehan kursi DPRD Kota Bengkulu.
Jumlah kursi di DPRD kota Bengkulu sebanyak 35 Kursi. Partai Nasional
Demokrat meraih suara terbanyak, sehingga mereka mendapat jatah ketua DPRD.
Disusul dengan partai Gerindra dan PAN. adapun rinciannya sebagai berikut:
1.
NASDEM : 5 KURSI
2.
GERINDRA : 5 KURSI
3.
PAN : 4 KURSI
4.
PKS : 4 KURSI
5.
DEMOKRAT : 3 KURSI
6.
GOLKAR : 3 KURSI
7.
HANURA : 3 KURSI
8.
PPP : 3 KURSI
9.
PKB : 2 KURSI
10.
PKPI : 1 KURSI
11.
PDIP : 1 KURSI
12.
PBB : 1 KURSI
Jumlah : 35 KURSI
Dari jumlah 35
kursi tersebut, mengacu pada persyaratan pencalonan melalui koalisi partai,
maka paling tidak 20% atau 7 kursi. Selain melalui jalur independen.
BEBERAPA SIMULASI
KOALISI PARTAI POLITIK
1.
PKS-GERINDRA=
7 KURSI
2.
PKS-GERINDRA-PKPI=8
KURSI
3.
PKS-GERINDRA-PKB=9
KURSI
Koalisi ini kemungkinan akan
mengusung pasangan Dr Dani Hamdani-Yudi Darmawansyah
Koalisi ini merupakan koalisi tersolid pasca pemilu legislatif dan pemilu
Presiden tahun 2014. Sehingga kemungkinan besar, koalisi ini akan dilakukan
juga di kota Bengkulu. Koalisi ini, sebelumnya juga sudah memenangkan beberapa
PILKADA, seperti pilkada Gubernur Sumatera Barat, Pilkada Walikota Bandung,
Pilkada Gubernur Jawa Barat, dan beberapa pilkada didaerah lainnya. Sehingga di
prediksi Koalisi ini juga memiliki kans yang besar untuk walikota Bengkulu.
Kans yang besar ini, juga ditentukan dengan sosok calon yang diusung. Dalam
beberapa bulan terakhir, beberapa tokoh banyak menarik perhatian masyarakat,
diantaranya adalah Dr. Dani Hamdani. Tokoh ini sudah sangat familiar di kota
Bengkulu. Beliau merupakan seorang birokrat bersih yang juga tokoh Pendidikan
yang dikenal di kota Bengkulu, selain juga sebagai Ustadz yang sudah 2 periode
menjabat Sekretaris Umum Majelis Ulama Provinsi Bengkulu. Beberapa waktu yang
lalu, beliau di gerebek Komunitas Kawan Dani, untuk dicalonkan menjadi bakal
calon walikota periode 2018-2023. Dari beberapa hasil survei sosok ini, berada
dalam posisi 3 besar. Peluang yang besar
ini, akan menjadi kenyataan jika didampingi oleh sosok politikus dari Gerindra.
Anggota DPRD gerindra yang memiliki peluang besar adalah Yudi Darmawansyah.
Jika pasangan ini (Dani-Yudi), positif diusung, kemungkinan memiliki peluang
yang besar untuk menggantikan Helmi-Linda.
4.
PAN-HANURA=7
KURSI
5.
PAN-PPP=7
KURSI
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Helmi-Mardiyanti
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Helmi-Benny Suharto
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Helmi-Noviawan
Sebagai seorang incumbent, tentunya memiliki segala-galanya. Sehingga
memiliki peluang yang besar untuk dilantik kembali. Walaupun di beberapa
kesempatan sang Incumbent (Helmi Hasan),secara diplomatis menyampaikan, akan
menunggu suara langit. Sebagaimana sebelumnya
pada saat pemilihan ketua DPW PAN. Peluang pencalonan incumbent ini sangat
besar, walaupun disisi lain, ada kemungkinan akan dihadang dengan pengusutan
kembali kasus bansos kota, samisake. Sebagaimana di ketahui, dalam bansos kota
beberapa waktu yang lalu, banyak memakan korban. Beliau sempat menjadi
tersangka, walaupun akhirnya menang pada pra peradilan.
Kebiasaan para incumbent, biasanya memilih posisi wakil hanya sebagai
pelengkap saja, sehingga kebanyakan incumbent, akan memilih sosok yang bukan
tipe petarung, dan cendrung mudah diatur. Hal ini bisa kita lihat, pada saat
Agusrin menyalonkan diri pada periode kedua, memilih Junaidi yang tidak
memiliki latar belakang politik.
Walaupun diakhir, sang wakil naik menjadi Gubernur. Kemudian juga bisa dilihat, bagaimana pada penentuan wakil
gubernur selanjutnya, yang terpilih adalah adik gubernur sebelumnya.
6.
GOLKAR-PKB-PPP=8
KURSI
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Linda-Suimi Fales
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Linda-Maras Usman
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Linda-Noviawan
Pada pilwako periode ini, merupakan yang terberat bagi Golkar, pasca OTT
Gubernur Bengkulu beserta isteri dan Kontraktor yang nota bene adalah pengurus
Golkar Provinsi. Siapapun Pasangan yang diusung, pada saat kampanye, diprediksi
akan mendapatkan dampak dari OTT yang akan dijadikan isu-isu sentral, apalagi
jika pasangan tersebut merupakan sosok yang memiliki modal yang besar. Salah
satu cara, Golkar menepis kemungkinan dampak isu dari OTT adalah mengusung
calon ynag dikenal bersih. Namun demikian peluang mengusung kader sendiri tetap
ada. Linda yang nota bene adalah ketua Golkar Kota Bengkulu, yang sekaligus sebagai
seorang incumbent wakil walikota, juga memiliki kans yang besar untuk
menggantikan Helmi Hasan. Tentunya selama menjadi wakil walikota, beliau
memiliki info-info kelemahan walikota (Helmi Hasan). Sehingga kelemahan
tersebut, bisa dijadikan isu dalam kampanye pilwako. Di beberapa daerah,
seringkali yang memenangkan pilkada adalah pasangan yang sebelumnya incumbent
diposisi wakil.
7.
NASDEM-PKPI-PDIP=7
KURSI
8.
NASDEM-PDIP-PBB=7
KURSI
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Erna-Mirza
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Erna-Andi Roslinsyah
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Erna-XXXXX
Erna Sari Dewi sebagai seorang ketua DPRD Kota Bengkulu, jauh-jauh hari
sudah melakukan sosialisasi melalui media. Baik berupa spanduk, media sosial,
kegiatan sosial dan lain-lain. Kans Erna, tetap ada untuk memenangkan
pertarungan. Walaupun beliau merupakan orang baru, yang langsung menduduki
posisi ketua DPRD. Selain peluang,
kemungkinan beliau akan di black campagne. Salah satunya adalah tentang surat
yang berkaitan dengan keterlibatan
mantan sekda yang menjadi ketua panitia lelang, yang nota bene kader
Nasdem. Terkait dengan pasangan wakil,
belum dapat di prediksi. Namun demikian, dengan kondisi ini, akan membuka
peluang dari Mirza yang merupakan ketua DPC PDIP sekaligus anak dari anggota
DPR RI dari PDIP untuk merapat menjadi wakil. Lobi-lobi pusat menentukan
terjadinya pasangan ini. Palagi jika Mirza mampu meyakinkan PKPI yang memiliki
1 kursi. Jika ini gagal, maka peluang Erna dan Mirza menjadi kecil. Andi Roslinsyah, Pejabat Non job, yang
bebrapa waktu yang lalu gencar kampanye via media spanduk, juga memiliki
peluang berpasangan dengan Erna, jika mampu meyakinkan partai PDIP dan
PBB. Jika ini gagal, maka peluang
pasangan ini menjadi kecil.
9.
DEMOKRAT
Partai Demokrat, sebagaimana di pusat, biasanya melakukan wait and see. Pasca
SBY pensiun menjadi Presiden, partai Demokrat saat ini cendrung pasif. Ini bisa dilihat pada saat pasca pemilu
legislatif dan pemilu presiden. Namun demikian bisa jadi menjadi penentu
karena, tidak ada satu partaipun yang mampu mengusung calon sendiri.
10.
DEMOKRAT-XXX
11.
DEMOKRAT-PKS
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Edison Simbolon-XXX
Koalisi ini kemungkinan akan mengusung
pasangan Dr Dani Hamdani-Sawaludin Simbolon
Dari beberapa hasil survei secara sederhana, sebagian masyarakat kota
Bengkulu, ada yang menginginkan sosok Walikota Baru, artinya mereka tidak
menghendaki lagi incumbent. Tetapi ada juga sebagian masyarakat yang tetap agar
walikota sekarang melanjutkan jabatannya. Tentunya ini kembali kepada
masyarakat yang memiliki hak suara pada pilwako mendatang. Semoga Kota Bengkulu
menjadi lebih baik. Mau Bengkulu yang biasa-biasa saja seperti sekarang, atau
mau Bengkulu yang lebih Baik....
Rabu, 26 April 2017
Catatan Kecil Aroma Pilwako 2018, Refleksi pilkadal sebelumnya serta Peluang Pekaes
Catatan Kecil
Aroma Pilwako 2018, Refleksi pilkadal
sebelumnya serta Peluang Pekaes
Saat ini kita banyak menemui
poster-poster yang ditempelkan secara sembarang. Ada yang ditempelkan di
pohon-pohon, pagar-pagar masyarakat dan banyak tempat lainnya. Poster – poster tersebut adalah poster
orang-orang yang kemungkinan besar berminat untuk mencalonkan dirinya
menjadi salah satu bakal calon walikota Bengkulu. Walaupun sebenarnya, di
poster – poster yang ditempel tersebut belum langsung mendeklarasikan sebagai
bakal calon walikota karena memang tahapannya belum dimulai.
Para bacalon tersebut ada
yang memang sudah menjabat sebagai pejabat publik maupun pimpinan partai
politik.
Bagi para anggota partai
atau orang yang selama ini bersentuhan dengan hiruk pikuk pilkada, merasakan aroma pilwakot tersebut sudah terasa masuk dihidung-hidung mereka.
Para kader-kader partai
gelisah........siapa yang akan diusung oleh partai.....walaupun selentingan
isu-isu sudah sampai ke mereka...para kader menjadi gelisah dan tidak sabaran, bahkan mungkin ada
yang mencoba menjadi timses bacalon partai lain.
Kegelisahan para kader-kader
partai bertambah ketika melihat Poster-poster sudah banyak terpasang, bahkan poster-poster sampai mengorbankan
pohon-pohon yang tidak memiliki kesalahan.
Para tim sukses para calon
tersebut, seenak udelnya menempelkan poster para calon-calon tersebut
dipohon-pohon yang seharusnya kita rawat.
Secara umum, mekanisme penentuan
calon yang diusung oleh partai, biasanya ditentukan oleh pengurus pusat,
sehingga ini terkadang membuat proses menjadi lama, bahkan terkadang tidak
sesuai dengan arus bawah.
Wahai para calon-calon yang
ada di poster,.......
Selama ini kemana
kalian........, apa yang sudah kalian dedikasikan untuk kota Bengkulu...........?
apa yang sudah kalian kerjakan untuk kota Bengkulu ini...?
ah,...sudah
lah.......Mungkin dahulu mereka belum dapat hidayah dan belum ada modal untuk
mendedikasikan dirinya bagi kota tercinta ini....kita berbaik sangka
sajalah....
Apakah ada yang kenal
sebelumnya para calon-calon tersebut, yang sekarang sudah Tebar Pesona dengan
menempel poster mereka di pohon-pohon, dinding dan tempat-tempat pribadi,
apakah dengan sepengetahuan pemilik?
Kira-kira apa yang sudah
mereka lakukan selama ini.
1.
Mirza
(ketua dpd kota pdip)
2. Andi Roslinsyah (mantan kadis pu)
3. Tamtam Ail (anak Sudirman Ail)
4. Bakal Calon-calon lain...........
Kemudian Pejabat yang sekarang,
yang diisukan akan ikut bursa pencalonan, apa yang sudah mereka lakukan untuk
masyarakat kota Bengkulu. Tentunya harus dibedakan ketika mereka berperan
sebagai pejabat dan sebagai pribadi. Apakah janji-janji politik pada waktu
pencalonan sudah teralisasi?
......50.000 lapangan kerja
......Satu kelurahan satu
milyar
......1000 jalan mulus
..................................................
1.
Helmi
Hasan (walikota)
2. Patriana Sosialinda(wakil walikota)
3. Erna Sari Dewi (ketua dprd)
4. Suhaimi Fales (anggota dprd)
5. ...............................................
6.
...............................................
Kita ketahui bersama Pasca
pilkadal, sudah 2 walikota Bengkulu yang
terpilih:
1.
H.
Ahmad Kenedy
2.
H.
Helmi Hasan
Tentunya dalam proses
pilkadal tersebut, banyak dinamika-dinamika yang terjadi. Para calon saling
jegal. Dalam rangka memenangkan pertarungan (black campagne). Dalam 2 kali pemilihan tersebut, salah satu
partai papan atas untuk level kota Bengkulu, PKS mengusung pasangan calon,
tetapi belum berhasil mendudukkan calon
mereka.
1.
H.
Hamdan Nasution + Zumratul aini untuk periode 2007-20012
2.
H.
Ahmad Kanedy + H. Dani Hamdani (incumbent) untuk periode 2012-2017
Pada pilkadal pertama,
peserta terdiri dari incumbent A. Chalik
Effendi berpasangan dengan Arifin Daud, incumbent Ahmad Kanedy (wakil walikota)
berpasangan dengan Edison Simbolon, Partai Keadilan Sejahtera mengusung
pasangan Hamdan Nasution berpasangan dengan Zumratul Aini.
Pada pilkadal pertama, ada dua sikap yang kontradiktif yang
menggelayuti pimpinan dan jamaah PKS, pasca kemenangan PILGUB 2005-2010
(Agusrin-Syamlan*) yang disusul dengan kemenangan pasangan Bupati Bengkulu
Utara (Imron Rosadi-Salamun Harist), kemudian disusul dengan terpilihnya wakil
DPR RI dari PKS (walaupun dg perjuangan MK*), ada semacam rasa percaya diri
yang berlebihan. Siapapun yang dipasangkan dengan orang partai, kemungkinan
besar akan menang, bahkan botolpun dipasangkan, akan menang.
Disisi lain, adalah
ketakutan memunculkan bakal calon, khawatir akan diserang oleh
incumbent.....sehingga calon tsb
diumumkan di detik-detik terakhir............khawatir layu sebelum berkembang.
Tentunya, ketika ini
dilakukan di detik-detik terakhir, tidak banyak waktu sosialisasi yang dapat
dilakukan....bahkan muncul isue dan selentingan yang meremehkan pemilihan calon
tsb....mengapa ini terjadi karena memang
diumumkan pada saat detik terakhir, ini akan menjadi lain ceritanya jika
diumumkan jauh-jauh hari sebelumnya.....
Pks sebagai partai dakwah
yang modern, selalu melakukan survei-survei, baik internal maupun masyarakat
umum. Hanya saja, hasil survei sering
kali tidak dijadikan bahan untuk tindakan selanjutnya. Bahkan cendrung tidak
dipakai.
Pada pilkadal yang kedua,
lagi-lagi partai pekaes mengulangi lagi apa yang sudah dilakukan periode lalu,
bahkan berani mengambil sikap yang berlawanan dengan hasil survei. Salah satu
poin survei tsb adalah calon pks menduduki posisi pertama, namun jika
dipasangkan dengan calon incumbent, maka tingkat keterpilihannya tidak lagi menjadi
posisi pertama. Keputusan Partai memilih berpasangan dengan calon incumbent* tentunya
disebabkan banyak faktor, diantaranya adalah tidak ada lagi calon lain yang
serius, serta alasan-alasan lainnya.
Point penting dari pilkadal
kedua ini, salah satunya adalah lambat dalam menentukan keputusan siapa yang
akan diusung (terlepas mekanisme dan faktor-faktor lain). Bagaimana respon anggota-anggota yang lain?
Para anggota partai yang lain, tentu sangat berharap keputusan ini bisa cepat,
sehingga mereka dapat memulai mensosialisasikannya...
Pks Sebagai sebuah
organisasi, para anggotanya memahami, bahwa semua proses tersebut ada
mekanismenya,..............
Bagi pekaes, Sebagai seorang
prajurit, harus memahami dan taat
terhadap keputusan struktur................
Sebagai seorang da’i juga harus memahami bahwa Allah
akan menggilirkan amanah-amanah tersebut kepada siapa yang dikehendakinya, tentunya
dengan upaya yang optimal, do’a yang khusu’ dan
harus berbaur dan mengerti bahasa masyarakat karena mereka yang akan memilih.
Satu suara kader sama dengan satu suara masyarakat biasa sama dengan satu suara
profesor.......................
Apakah kader-kader pekaes sudah meramaikan masjid-masjid kita disetiap
sholat wajib kita sebagimana waktu-waktu dulu....
Apakah kader-kader pekaes
sudah hadir dan aktif disetiap acara-acara dilingkungannya.............
Apakah masyarakat
lingkungan merasakan bahwa,
ketidakhadiran kader-kader pekaes menjadi sesuatu yang kurang karena mereka
selama ini merasakan kita bekerja untuk mereka.
Apakah masyarakat
lingkungan, merasakan ketidakhadiran kader-kader pekaes sama saja........
Tidak bisa kita pungkiri
bahwa, peluang PKS menang dalam Pilwako Kota Bengkulu 2018, memiliki potensi
besar untuk menang. Para kader-kader mereka siap bekerja keras untuk
memenangkan kandidatnya. Satu suarapun mereka kejar, sebagaimana
pengalaman-pengalaman selama ini. Dari beberapa sumber orang dalam, salah satu
kandidat yang masuk dalam survei internal adalah
Dr. Dani Hamdani, seorang
Ulama, tokoh Pendidikan, tokoh Masyarakat sekaligus birokrat. Akankah beliau jadi diusung oleh pekaes.
Jika tokoh ini yang diusung,
maka tidak begitu banyak polesan-polesan yang diperlukan, yang paling penting
adalah sosialisasi serta isu-isu strategis yang diangkat dalam tema-tema
kampanye.
Kemudian,..............
Akankah koalisi PKS-Gerindra
akan berjaya juga di kota Bengkulu.......
Sebagaimana telah dilakukan
di daerah lain.
Belajar dari Pilgub DKI,
tentu banyak inspirasi-inspirasi yang mungkin bisa diterapkan dikota Bengkulu
Belajar dari Pilgub Jabar,
tentu banyak inspirasi-inspirasi yang mungkin bisa diterapkan dikota Bengkulu
Belajar dari Pilgub Sumbar,
tentu banyak inspirasi-inspirasi yang mungkin bisa diterapkan dikota Bengkulu
Harapan Itu Masih Ada.
Bengkulu 270417
Langganan:
Komentar (Atom)